skip to main | skip to sidebar

GRABALONG

dalam bahasa samawa, yaitu Gra = cakap, tampan/cantik & Balong = bagus/baik, indah. jadi Grabalong artinya keindahan yang sempurna atau sejati.

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Us
  • Archives
  • Contact Us

Kamis, 26 Maret 2015

MOHAMMAD ALI JINNAH DAN NASIONALISME

Diposting oleh Unknown di 00.10 Label: Makalah, PPMDI


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pada pertengahan abad ke-20, tepatnya pada tahun 1947 di India secara resmi muncul sebuah negara yaitu Pakistan. Jika kita mau menelusuri sejarah terbentuknnya negara tersebut, maka akan didapatkan bahwa umat Islam adalah pendiri dan penggagas terbentuknya negara tersebut, dalam artian yang mengkonsep, dan mencita-citakan terbentuknya negara Pakistan adalah adalah umat Islam.
Terkait pembahasan  mengenai konseptor, maka tidak bisa dilepaskan dari pembahasan mengenai seorang tokoh yang mengkonsepkannya. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan mencoba memaparkan riwayat hidup beserta ide-ide cemerlang atau pemikiran seorang tokoh yang sangat berperan aktif dalam pembentukan negara Islam di Pakistan, yakni Mohammad Ali Jinnah (1876-1948).

B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui riwayat hidup Mohammad Ali Jinnah dan pemikirannya tentang nasionalisme.
2.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Pemikiran Modern Dunia Islam 

BAB II
PEMBAHASAN



A.    Riwayat Hidup Mohammad Ali Jinnah 
Mohammad Ali Jinnah (bahasa Urdu: محمد علی جناح, Mahomed ali Jinnahbhai; lahir 25 Desember 1876  – wafat 11 September 1948). Ia adalah seorang pengacara, politikus dan pendiri Pakistan. Jinnah merupakan pemimpin Liga Muslim India dari 1913 sampai kemerdekaan Pakistan pada 14 Agustus 1947, dan menjabat sebagai Gubernur Jenderal Pakistan pertama sampai kematiannya. Di Pakistan, ia dipanggil Quaid-i-Azam (Pemimpin Besar) dan Baba-i-Qaum (Bapak Bangsa). Ulang tahunnya diperingati sebagai libur nasional di Pakistan.[1]

Mohammad Ali Jinnah  adalah politisi dan negarawan kawakan dari India. Ia pemimpin Liga Muslim India yang menyatakan aspirasi kaum muslim India untuk membentuk Negara terpisah setelah upaya komprominya tidak pernah tercapai. Ia akhirnya berhasil mendirikan Negara Pakistan dan menjadi gubernur jenderal pertama Negara itu. Mohammad Ali Jinnah di kenang sebagai Funding Father Pakistan. Dalam perjuangannya, ia banyak bertentangan dengan Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru.[2]

B.     Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme /na·si·o·na·lis·me/ n  menurut KBBI adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan.[3]

C.     Perjalanan Politik Mohammad Ali Jinnah
Karir politik Mohammad Ali Jinnah dimulai pada tahun 1906 dengan keikut sertaannya pada sidang Kongres Kalkuta (Calcutta Congress Seassion) sebagai sekretaris Presiden, Dhabai Naoradji. Ia memilih bergabung dengan Kongres Nasional, karena menurut pendapatnya “ perjuangan yang paling utama bagi rakyat India adalah kemerdekaan India dan itu hanya dapat dicapai melalui usaha bersama kelompok Islam dan Hindu”. Ia berkeyakinan bahwa persatuan umat Islam dan umat Hindu India merupakan syarat untuk tercapainya kemerdekaan India. Atas keyakinan, sikap dan upaya untuk menyatukan umat Islam dan umat Hindu ini demi kepentingan nasional dan kemerdekaan India, Ia dijuluki sebagai “Ambassador of Hindu Muslim Unity”.

Mohammad Ali Jinnah pada awalnya adalah salah seorang tokoh Muslim India yang memiliki rasa nasionalisme tinggi dan memiliki keinginan agar Negara India bisa merdeka dan menyatukan umat Muslim dan Hindu dalam satu Negara yaitu Negara India, sehingga pada awal terjunnya ke dunia politik Mohammad Ali Jinnah lebih memilih masuk ke dalam kongres Nasional India yang merupakan organisasi politik terbesar pada waktu itu untuk menjadi pilihan wadah berpolitiknya. Namun sebagai seorang Muslim, tetap saja fokus perhatian politik Mohammad Ali Jinnah ditegakkan di atas kepentingan umat Muslim India.

D.    Pemikiran Mohammad Ali Jinnah
Pemikiran pembaharuan Mohammad Ali Jinnah sebenarnya lebih pada ranah politik. Diantaranya adalah gagasan tentang nasionalisme India, dengan perjuangan yang dilakukan :
1.      Persatuan umat Islam dan Hindu
2.      Kemerdekaan India dari cekreraman penjajah (Inggris)
3.      Nasionalisme

Mohammad Ali Jinnah mengatakan bahwa: ”India tidak akan diperintah oleh umat Hindu dan tidak pula oleh umat Islam, tetapi India harus diperintah oleh rakyat India dalam arti diperintah oleh umat Islam dan Hindu secara bersama-sama. Tuntutan kita adalah memindahkan kekuasaan ke tengah-tengah rakyat India dalam waktu yang tidak begitu lama, dan merupakan prinsip pembaharuan kita. (semangat nasionalisme).”

Terbentuknya negara Pakistan, pemikiran pembaharuan Ali Jinnah sebenarnya lebih pada ranah politik, pada awalnya ia beranggapan dan menganjurkan adanya nasionalisme India, untuk melepaskan diri dari jajahan Inggris, akan tetapi dari hasil realitas dan pengalaman yang ia rasakan membuatnya merubah haluan politiknya sejak ia menemukan kekecewaan bersama partai kongres. sejak itulah ia beranggapan bahwa kepentingan umat Islam di India tidak bisa lagi dijamin melalui perundingan dan terbentuknya sebuah undang-undang dasar India secara keseluruhan. Tetapi kepentingan umat Islam akan terjamin hanya melalui pembentukan negara tersendiri yang terpisah dari negara umat Hindu di India.

Ali Jinnah mulai membahas masalah pembentukan negara Islam di rapat tahunan Liga Muslimin yang diadakan di Lahore pada tahun 1940, yang kemudian menghasilkan persetujuan bahwa pembentukan negara tersendiri bagi umat Islam sebagai tujuan perjuangan Liga Muslimin. Sejak itulah Jinnah mulai memperjelas tentang negara Islam yang akan dibentuk (Pakistan). Menurutnya negara tersebut ialah sebuah negara yang berada dibawah kekuasaan umat Islam, tetapi tidak melupakan peran serta non-muslim dalam pemerintahan dengan menyesuaikan jumlah mereka disetiap daerah.

Pembentukan negara Islam (Pakistan) Jinnah dan Liga Muslimin mendapatkan dukungan umat Islam India, hal itu terlihat dari hasil pemilihan 1946, dimana Liga Muslimin memperoleh kemenangan di daerah-daerah yang nantinya masuk Pakistan. Kedudukan Ali Jinnah dalam perundingan dengan Inggris dan Partai Kongres Nasional India mengenai masa depan Islam semakin kuat. Dan pada tahun 1947 Inggris mengeluarkan putusan untuk menyerahkan kedaulatan kepada dua dewan konstitusi, satu untuk Pakistan dan satu untuk India. Pada tanggal 14 Agustus 1947 dewan konstitusi Pakistan dibuka dan pada tanggal 15 Agustus 1947 diresmikan, Ali Jinnah diangkat menjadi Gubernur Jendral atau Pemimpin besar bagi rakyat Pakistan, dan pada hari itulah Pakistan lahir sebagai sebuah Negara umat Islam yang merdeka baik dari inggris ataupun India.

Tahun 1947, LMI memporeleh suara yang signifikan. Dengan gagasannya dihadapan pemerintah Inggris dan Partai Konggres yaitu membentuk pemerintahan sementara dan memboikot rencana sidang Dewan Konstitusi.

Secara singkatnya dalam karier intelektual Mohammad Ali Jinnah adalah :

  1.  Sebagai pengacara di London selama 2 tahun
  2. Tahun 1897 (usia 2 tahun) sebagai pengacara di Bombay
  3. Berkenalan dengan Jaksa Agung, Mac Pherson, banyak menimba ilmu (perpustakaan pribadi)
  4. Tahun 1906 terjun ke dunia politik, dan membidani berdirinya Partai Liga Muslimin India, dengan Tujuan : a.       melindungi dan meningkatkan hak-hak politik serta kepentingan umat Islam yang ada di India.b.      mencegah pemaksaan dan tekanan dari komunitas lain
  5.  Tahun 1913 terpilih sebagai Presiden Liga Muslim India. Dalam perjuangannya melakukan kerja sama dengan Partai Konggres yang menghasilkan Perjanjian Lucknow tahun 1916. Hasilnya : Umat Islam diberi daerah pemilihan terpisah yang dicantumkan dalam undang-undang dasar di India.
  6. Tahun 1917 mengokohkan kerja sama umat Islam dan Hindu.
  7. Tahun 1930-1932 ke London, diadakan KMB tentang perubahan ketatanegaraan dalam proses menuju kemerdekaan India. Dia merasa kecewa dengan umat Hindu karena memaksakan kehendaknya, dan akhirnya menetap di London.
  8. Tahun 1930, sahabatnya Muhammad Iqbal mencetuskan gagasan negara Islam bagi umat Islam di India
  9. Tahun 1934, kembali ke India atas permintaan Liaquat Ali Khan, dan kembali memimpin Liga Muslim India
  10. Sidang di Lahore, menghasilkan ”Resolusi Lahore” atau ”Resolusi Pakistan” sebagai pelopor : Maulvi Fazlul Haque. Hasilnya : Umat Islam India merupakan suatu bangsa. Umat Islam. Umat Islam harus merupakan tanah air sendiri terpisah dari umat Hindu, dan tidak akan menerima konstitusi yang tidak menjadi menyebabkan tuntutan dasar ini.
  11. Tahun 1937, LMI mengalami kekalahan dalam pemilu dengan Partai Konggres (ketuanya : Jawaharlal Nehru)
  12. Ketika terjadi konflik antara umat Islam dan Hindu semakin memanas di Calcuta dan Binhar, gagasan pendirian negara sendiri semakin menguat.
  13. Pemerintah Inggris mengalami kesulitan, dan menyerahkan kedaulatan pada kedua Dewan Konstitusi :a.       India untuk umat Hindu b.      Pakistan untuk umat Islam
  14. Tanggal 14 Agustus 1947, lahirlah Pakistan sebagai negara
  15. Memimpin Pakistan selama 1 tahun, dan wafat pada tanggal 11 September 1948 dalam usia 72  tahun.[4]

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Mohammad Ali Jinnah terkenal sebagai seorang tokoh Islam yang dinamis, kreatif dan bekerja tak kenal lelah, hal ini terbukti ketika melihat berbagai usaha yang dilakukannya, khususnya dalam bidang politik. Dalam mengusahakan pembentukan Negara Pakistan, hal pertama dilakukan oleh Jinnah adalah melepaskan India dari tangan penjajah. Menurutnya, kemerdekaan India harus diupayakan bersama oleh masyarakat India baik Hindu maupun Muslim.

Pendirian Mohammad Ali Jinnah tersebut tidak menampakkan peluang keberhasilan, sehingga ia mengubah pendiriannya dengan menyatakan bahwa ummat Islam harus mempunyai Negara sendiri, terpisah dari ummat Hindu.

Pada akhirnya terbentuklah Negara Pakistan pada tanggal 15 Agustus 1947 yang dinakhodai oleh Jinnah sebagai Gubernur Jenderal (al-Qaid al-A’dzam) sebelum ia wafat dalam usia 72 tahun (11-9-1948). 

B.     Saran
Menyadari akan keterbatasan penyusun dari segi kolektifitas referensi baik dari segi sistematika penulisan ataupun validitas konten yang tentunya sangat berpengaruh terhadap tingkat keilmiahan makalah ini, maka dengan segala kerendahan hati, penyusun mengharapkan masukan dari setiap pembaca agar kiranya sudi memberikan masukan, baik berupa kritikan ataupun saran yang tentunya membangun untuk penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA

http://ansarzainuddin.blogspot.com/2012/06/ali-jinnah-makalah.html diakses 24-3-2015 pukul 13:15
http://anchatheonefirst.blogspot.com/2012/12/makalah-perkembangan-modern-dunia-islam.html diakses 24-3-2015 pukul 13:16
http://kbbi.web.id/nasionalisme diakses 24-3-2015 pukul 13:12






[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad _Ali_Jinnah
[2] http://biografiteladan.blogspot.com/2011/06/biografi-muhammad-ali-jinnah.html
[3] http://kbbi.web.id/nasionalisme
[4] http://anchatheonefirst.blogspot.com/2012/12/makalah-perkembangan-modern-dunia-islam.html

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Labels

  • Artikel Makalah (9)
  • Filsafat Pendidikan Islam (1)
  • hadist tarbawy (1)
  • Komputer (1)
  • Makalah (13)
  • manajemen pendidikan (1)
  • Pengembangan & Inovasi Kurikulum (1)
  • Perbandingan Mazhab (1)
  • Perencanaan Pembelajaran PAI (1)
  • Picture (1)
  • PPMDI (1)
  • Psikologi Pembelajaran & Perkembangan (1)
  • Puisi (7)
  • tafsir tarbawy (2)
  • Teknologi Pendidikan (1)
  • Tips & Trik (1)
  • Ushul Fiqh (1)
  • Video (2)

Blog Archive

  • ►  2018 (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2016 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ▼  2015 (21)
    • ►  Mei (4)
    • ▼  Maret (3)
      • MOHAMMAD ALI JINNAH DAN NASIONALISME
      • berharap kau datang
      • “AYAT-AYAT TENTANG METODE PENDIDIKAN YANG TEPAT”
    • ►  Februari (14)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2012 (2)
    • ►  Desember (2)

Followers

Pages

  • Beranda
  • Tugas-tugasku
  • News
  • Laguku
Wawan Firmana. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

  • Kandungan QS. Ar Rahman Ayat 33 tentang Pendidikan (Teknologi)
    BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Memperhatikan ralita keterpurukan  kaum muslimin dewasa ini, kami mencoba mengupas ayat ilmu pe...
  • Domain Teknologi Pendidikan
    1. Pengertian Domain atau kawasan teknologi pendidikan Secara etimologis, domain berarti kawasan, wilayah/daerah kekuasaan atau bidang k...
  • MADZHAB SHAHABI, SYAR’U MAN QABLANA, & SADD AL-ZARI’AH
    BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Berdasarkan telah ditetapkan bahwa dalil syar’i yang dijadikan dasar pengambilan hukum yang b...
  • Analisis Kritis Masalah Tawuran Pelajar di Tinjau Dari Filsafat
    oleh : Wawan Firmana BAB I PENDAHULUAN A.    LATAR BELAKANG Tawuran pelajar. Kata-kata ini sudah ada sejak dulu kala hingga ki...
  • “AYAT-AYAT TENTANG METODE PENDIDIKAN YANG TEPAT”
    BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Islam adalah agama yang sempurna. Kesempurnaan Islam dapat dilihat dari Al Qur’an yang meru...
  • Fiqh Wudhu dan Sholat
    A.    Latar Belakang Shalat adalah amalan yang pertama akan dihisab pada hari kiamat. Apabila baik shalatnya, maka dianggaplah baik ke...
  • PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI
    BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kalau kita perhatikan kenyataan dalam dunia pendidikan akan kita ketahui, bahwa dalam setiap jeni...
  • Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Mamluk
    Oleh: Wawan Firmana BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Dalam sejarah peradaban Islam setelah masa pemerintahan khulafour-rasi...
  • MANUSIA DAN KEBUTUHAN DOKTRIN AGAMA*
    BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Manusia sebagai makhluk paling sempurna di antara makhluk-makhluk lain mampu mewujudkan segal...
  • STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING, PROBLEM BASED LEARNING & BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA
    BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa: “Pendidik...

leader of achievement

Unknown
Lihat profil lengkapku

Labels

  • Artikel Makalah (9)
  • Filsafat Pendidikan Islam (1)
  • hadist tarbawy (1)
  • Komputer (1)
  • Makalah (13)
  • manajemen pendidikan (1)
  • Pengembangan & Inovasi Kurikulum (1)
  • Perbandingan Mazhab (1)
  • Perencanaan Pembelajaran PAI (1)
  • Picture (1)
  • PPMDI (1)
  • Psikologi Pembelajaran & Perkembangan (1)
  • Puisi (7)
  • tafsir tarbawy (2)
  • Teknologi Pendidikan (1)
  • Tips & Trik (1)
  • Ushul Fiqh (1)
  • Video (2)

About

SEBUAH BLOG UNTUK BERKARYA DAN BERKREASI SERTA BERBAGI. PENYUSUN, PENYUNTING, PENULIS ADALAH SEORANG MAHASISWA SEMESTER VI FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAI BINAMADANI.

Arsip Blog

  • ►  2018 (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2016 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ▼  2015 (21)
    • ►  Mei (4)
    • ▼  Maret (3)
      • MOHAMMAD ALI JINNAH DAN NASIONALISME
      • berharap kau datang
      • “AYAT-AYAT TENTANG METODE PENDIDIKAN YANG TEPAT”
    • ►  Februari (14)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (9)
    • ►  April (1)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2012 (2)
    • ►  Desember (2)

Yahoo.com

www.yahoo.com

Blogroll

STAI BINAMADANI

KAMPUS PEDULI UMAT

PATANG MENYERAH

TERUS BERUSAHA
 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com