BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pertengahan abad ke-20,
tepatnya pada tahun 1947 di India secara resmi muncul sebuah negara yaitu
Pakistan. Jika kita mau menelusuri sejarah terbentuknnya negara tersebut, maka
akan didapatkan bahwa umat Islam adalah pendiri dan penggagas terbentuknya
negara tersebut, dalam artian yang mengkonsep, dan mencita-citakan terbentuknya
negara Pakistan adalah adalah umat Islam.
Terkait
pembahasan mengenai konseptor, maka tidak bisa dilepaskan dari
pembahasan mengenai seorang tokoh yang mengkonsepkannya. Oleh karena itu, dalam
makalah ini penulis akan mencoba memaparkan riwayat hidup beserta ide-ide
cemerlang atau pemikiran seorang tokoh yang sangat berperan aktif dalam
pembentukan negara Islam di Pakistan, yakni Mohammad Ali Jinnah (1876-1948).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui riwayat hidup Mohammad Ali Jinnah dan
pemikirannya tentang nasionalisme.
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Pemikiran Modern
Dunia Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Riwayat Hidup Mohammad Ali Jinnah
Mohammad Ali Jinnah (bahasa
Urdu: محمد علی جناح, Mahomed ali
Jinnahbhai; lahir 25 Desember 1876 – wafat 11 September 1948). Ia adalah
seorang pengacara, politikus dan
pendiri Pakistan.
Jinnah merupakan pemimpin Liga
Muslim India dari 1913 sampai kemerdekaan Pakistan pada 14 Agustus 1947,
dan menjabat sebagai Gubernur Jenderal
Pakistan pertama sampai kematiannya. Di Pakistan, ia dipanggil Quaid-i-Azam (Pemimpin
Besar) dan Baba-i-Qaum (Bapak Bangsa). Ulang tahunnya
diperingati sebagai libur nasional di Pakistan.[1]
Mohammad Ali Jinnah adalah
politisi dan negarawan kawakan dari India. Ia pemimpin Liga Muslim India yang
menyatakan aspirasi kaum muslim India untuk membentuk Negara terpisah setelah
upaya komprominya tidak pernah tercapai. Ia akhirnya berhasil mendirikan Negara
Pakistan dan menjadi gubernur jenderal pertama Negara itu. Mohammad Ali Jinnah
di kenang sebagai Funding Father Pakistan. Dalam perjuangannya, ia
banyak bertentangan dengan Mahatma
Gandhi dan Jawaharlal
Nehru.[2]
B. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme /na·si·o·na·lis·me/ n menurut
KBBI adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat
kenasionalan; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial
atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas,
integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan.[3]
C. Perjalanan Politik Mohammad Ali Jinnah
Karir politik Mohammad Ali Jinnah
dimulai pada tahun 1906 dengan keikut sertaannya pada sidang Kongres Kalkuta (Calcutta
Congress Seassion) sebagai sekretaris Presiden, Dhabai Naoradji. Ia memilih
bergabung dengan Kongres Nasional, karena menurut pendapatnya “ perjuangan
yang paling utama bagi rakyat India adalah kemerdekaan India dan itu hanya
dapat dicapai melalui usaha bersama kelompok Islam dan Hindu”. Ia
berkeyakinan bahwa persatuan umat Islam dan umat Hindu India merupakan syarat
untuk tercapainya kemerdekaan India. Atas keyakinan, sikap dan upaya untuk
menyatukan umat Islam dan umat Hindu ini demi kepentingan nasional dan
kemerdekaan India, Ia dijuluki sebagai “Ambassador of Hindu Muslim
Unity”.
Mohammad Ali Jinnah pada awalnya
adalah salah seorang tokoh Muslim India yang memiliki rasa nasionalisme tinggi
dan memiliki keinginan agar Negara India bisa merdeka dan menyatukan umat
Muslim dan Hindu dalam satu Negara yaitu Negara India, sehingga pada awal
terjunnya ke dunia politik Mohammad Ali Jinnah lebih memilih masuk ke dalam
kongres Nasional India yang merupakan organisasi politik terbesar pada waktu
itu untuk menjadi pilihan wadah berpolitiknya. Namun sebagai seorang Muslim,
tetap saja fokus perhatian politik Mohammad Ali Jinnah ditegakkan di atas
kepentingan umat Muslim India.
D. Pemikiran Mohammad Ali Jinnah
Pemikiran pembaharuan Mohammad
Ali Jinnah sebenarnya lebih pada ranah politik. Diantaranya adalah gagasan
tentang nasionalisme India, dengan perjuangan yang dilakukan :
1. Persatuan umat Islam dan Hindu
2. Kemerdekaan India dari cekreraman penjajah (Inggris)
3. Nasionalisme
Mohammad Ali Jinnah mengatakan
bahwa: ”India tidak akan diperintah oleh umat Hindu dan tidak pula oleh umat
Islam, tetapi India harus diperintah oleh rakyat India dalam arti diperintah
oleh umat Islam dan Hindu secara bersama-sama. Tuntutan kita adalah memindahkan
kekuasaan ke tengah-tengah rakyat India dalam waktu yang tidak begitu lama, dan
merupakan prinsip pembaharuan kita. (semangat nasionalisme).”
Terbentuknya negara Pakistan,
pemikiran pembaharuan Ali Jinnah sebenarnya lebih pada ranah politik, pada
awalnya ia beranggapan dan menganjurkan adanya nasionalisme India, untuk
melepaskan diri dari jajahan Inggris, akan tetapi dari hasil realitas dan
pengalaman yang ia rasakan membuatnya merubah haluan politiknya sejak ia
menemukan kekecewaan bersama partai kongres. sejak itulah ia beranggapan bahwa
kepentingan umat Islam di India tidak bisa lagi dijamin melalui perundingan dan
terbentuknya sebuah undang-undang dasar India secara keseluruhan. Tetapi
kepentingan umat Islam akan terjamin hanya melalui pembentukan negara
tersendiri yang terpisah dari negara umat Hindu di India.
Ali Jinnah mulai membahas masalah
pembentukan negara Islam di rapat tahunan Liga Muslimin yang diadakan di Lahore
pada tahun 1940, yang kemudian menghasilkan persetujuan bahwa pembentukan
negara tersendiri bagi umat Islam sebagai tujuan perjuangan Liga Muslimin.
Sejak itulah Jinnah mulai memperjelas tentang negara Islam yang akan dibentuk
(Pakistan). Menurutnya negara tersebut ialah sebuah negara yang berada dibawah
kekuasaan umat Islam, tetapi tidak melupakan peran serta non-muslim dalam
pemerintahan dengan menyesuaikan jumlah mereka disetiap daerah.
Pembentukan negara Islam
(Pakistan) Jinnah dan Liga Muslimin mendapatkan dukungan umat Islam India, hal
itu terlihat dari hasil pemilihan 1946, dimana Liga Muslimin memperoleh
kemenangan di daerah-daerah yang nantinya masuk Pakistan. Kedudukan Ali Jinnah
dalam perundingan dengan Inggris dan Partai Kongres Nasional India mengenai
masa depan Islam semakin kuat. Dan pada tahun 1947 Inggris mengeluarkan putusan
untuk menyerahkan kedaulatan kepada dua dewan konstitusi, satu untuk Pakistan
dan satu untuk India. Pada tanggal 14 Agustus 1947 dewan konstitusi Pakistan
dibuka dan pada tanggal 15 Agustus 1947 diresmikan, Ali Jinnah diangkat menjadi
Gubernur Jendral atau Pemimpin besar bagi rakyat Pakistan, dan pada hari itulah
Pakistan lahir sebagai sebuah Negara umat Islam yang merdeka baik dari inggris
ataupun India.
Tahun 1947, LMI memporeleh suara
yang signifikan. Dengan gagasannya dihadapan pemerintah Inggris dan Partai
Konggres yaitu membentuk pemerintahan sementara dan memboikot rencana
sidang Dewan Konstitusi.
Secara singkatnya dalam karier intelektual Mohammad Ali
Jinnah adalah :
- Sebagai pengacara di London selama 2 tahun
- Tahun 1897 (usia 2 tahun) sebagai pengacara di Bombay
- Berkenalan dengan Jaksa Agung, Mac Pherson, banyak menimba ilmu (perpustakaan pribadi)
- Tahun 1906 terjun ke dunia politik, dan membidani berdirinya Partai Liga Muslimin India, dengan Tujuan : a. melindungi dan meningkatkan hak-hak politik serta kepentingan umat Islam yang ada di India.b. mencegah pemaksaan dan tekanan dari komunitas lain
- Tahun 1913 terpilih sebagai Presiden Liga Muslim India. Dalam perjuangannya melakukan kerja sama dengan Partai Konggres yang menghasilkan Perjanjian Lucknow tahun 1916. Hasilnya : Umat Islam diberi daerah pemilihan terpisah yang dicantumkan dalam undang-undang dasar di India.
- Tahun 1917 mengokohkan kerja sama umat Islam dan Hindu.
- Tahun 1930-1932 ke London, diadakan KMB tentang perubahan ketatanegaraan dalam proses menuju kemerdekaan India. Dia merasa kecewa dengan umat Hindu karena memaksakan kehendaknya, dan akhirnya menetap di London.
- Tahun 1930, sahabatnya Muhammad Iqbal mencetuskan gagasan negara Islam bagi umat Islam di India
- Tahun 1934, kembali ke India atas permintaan Liaquat Ali Khan, dan kembali memimpin Liga Muslim India
- Sidang di Lahore, menghasilkan ”Resolusi Lahore” atau ”Resolusi Pakistan” sebagai pelopor : Maulvi Fazlul Haque. Hasilnya : Umat Islam India merupakan suatu bangsa. Umat Islam. Umat Islam harus merupakan tanah air sendiri terpisah dari umat Hindu, dan tidak akan menerima konstitusi yang tidak menjadi menyebabkan tuntutan dasar ini.
- Tahun 1937, LMI mengalami kekalahan dalam pemilu dengan Partai Konggres (ketuanya : Jawaharlal Nehru)
- Ketika terjadi konflik antara umat Islam dan Hindu semakin memanas di Calcuta dan Binhar, gagasan pendirian negara sendiri semakin menguat.
- Pemerintah Inggris mengalami kesulitan, dan menyerahkan kedaulatan pada kedua Dewan Konstitusi :a. India untuk umat Hindu b. Pakistan untuk umat Islam
- Tanggal 14 Agustus 1947, lahirlah Pakistan sebagai negara
- Memimpin Pakistan selama 1 tahun, dan wafat pada tanggal 11 September 1948 dalam usia 72 tahun.[4]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mohammad Ali Jinnah terkenal
sebagai seorang tokoh Islam yang dinamis, kreatif dan bekerja tak kenal lelah,
hal ini terbukti ketika melihat berbagai usaha yang dilakukannya, khususnya
dalam bidang politik. Dalam mengusahakan pembentukan Negara Pakistan, hal
pertama dilakukan oleh Jinnah adalah melepaskan India dari tangan penjajah.
Menurutnya, kemerdekaan India harus diupayakan bersama oleh masyarakat India
baik Hindu maupun Muslim.
Pendirian Mohammad Ali Jinnah
tersebut tidak menampakkan peluang keberhasilan, sehingga ia mengubah
pendiriannya dengan menyatakan bahwa ummat Islam harus mempunyai Negara
sendiri, terpisah dari ummat Hindu.
Pada akhirnya terbentuklah Negara Pakistan pada tanggal 15 Agustus 1947 yang
dinakhodai oleh Jinnah sebagai Gubernur Jenderal (al-Qaid al-A’dzam)
sebelum ia wafat dalam usia 72 tahun (11-9-1948).
B. Saran
Menyadari akan keterbatasan
penyusun dari segi kolektifitas referensi baik dari segi sistematika penulisan
ataupun validitas konten yang tentunya sangat berpengaruh terhadap tingkat
keilmiahan makalah ini, maka dengan segala kerendahan hati, penyusun
mengharapkan masukan dari setiap pembaca agar kiranya sudi memberikan masukan,
baik berupa kritikan ataupun saran yang tentunya membangun untuk penyempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ansarzainuddin.blogspot.com/2012/06/ali-jinnah-makalah.html
diakses 24-3-2015 pukul 13:15
http://anchatheonefirst.blogspot.com/2012/12/makalah-perkembangan-modern-dunia-islam.html
diakses 24-3-2015 pukul 13:16
http://kbbi.web.id/nasionalisme diakses 24-3-2015 pukul
13:12